Kamis, 26 Februari 2009

Ketulusan Senyum yang Selalu Kunanti

Aku benci dengan senyum palsuku.

Cermin, cermin.
argh,,aku juga bosan bercermin.
betapa jeleknya diriku kala ku perlihatkan diriku yang sesungguhnya.
kau tak pernah tahu bahwa itulah diriku yang sesungguhnya.
kau tak tahu betapa tersiksanya diriku ketika aku harus memperlihatkan senyum palsu
bukan senyumku yang dulu, senyum yang lucu, yang bisa mensugestimu untuk tidak menolak tersenyum pula padaku.
Senyumku kini palsu, kawan.
tak bisa lagi pancarkan energi ceria untukmu.
maafkan aku.
itu bukan mauku.
bukan pula naluriku.

seperti dirimu,
aku pun masih menanti
hadirnya ketulusan senyumku.

Tidak ada komentar: